cover
Contact Name
Devita Febriani Putri
Contact Email
devita@malahayati.ac.id
Phone
+62811796180
Journal Mail Official
jmm@malahayati.com
Editorial Address
Jln. Pramuka no.27 Kemiling Bandar Lampung, Kode Pos 35152
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Medika Malahayati
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 23556757     EISSN : 25493582     DOI : https://doi.org/10.33024/jmm.v5i4
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Medika Malahayati (JMM) merupakan jurnal peer-review, multidisiplin dan ilmiah yang menerbitkan artikel ilmiah yang relevan dengan masalah kesehatan nasional, bidang Kedokteran Dasar; Kedokteran Klinis; Kedokteran Molekuler; Kedokteran Forensik; Kesehatan Psikologi; Pendidikan Kedokteran; Kesehatan Masyarakat. JMM mempunyai akses terbuka, diterbitkan 4 kali per tahun untuk mempromosikan original research, case report dan review analisis di bidang yang berhubungan dengan kesehatan. Jurnal ini diakui secara nasional dan terindeks Google scholar. JMM merupakan platform Publikasi Ilmiah Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati dengan nomor terdaftar eISSN 2549 - 3582 (Online). Diterbitkan Oleh: Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati email: jmm@malahayati.ac.id
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4" : 9 Documents clear
GAMBARAN KARAKTERISTIK PITIRIASIS VERSIKOLOR DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Dwi Marlina
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.238 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i4.2036

Abstract

Latar Belakang: Pitiriasis versikolor (PVC) adalah infeksi jamur superfisial yang ditandai dengan adanya makula dikulit berwarna putih sampai coklat hitam, terutama mengenai badan, ketiak, paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dankulit kepala yang berambut yang disertai rasa gatal. PVC ditemukan pada semua ras dan semua golongan usia dan dapatmengenai laki-laki dan perempuan. Prevalensi PVC di dunia sangat tinggi, dilaporkan mencapai 50% di daerah yang panasdan lembab dan 1,1% di daerah yang dingin. Di Indonesia, insidensinya belum akurat dan sulit diakses karena banyakpenderita yang tidak berobat ke petugas medis.Tujuan: Untuk mengetahui gambaran karakteristik Pitiriasis versikolor di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr. H.Abdul Moeloek tahun 2015.Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian studi deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross sectional.Populasi adalah semua data rekam medik pasien rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik sampling yangdigunakan adalah Total Sampling dengan sampel sebanyak 41 pasien.Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan pasien PVC terbanyak adalah umur 18-41 tahun sebanyak 24 pasien(58.5%), jenis kelamin laki-laki sebanyak 24 pasien (58.5%), pekerjaan yang terbanyak adalah Pelajar/Mahasiswa yaitusebanyak 19 pasien (46.3%), lokasi lesi paling sering di badan sebanyak 16 pasien (39.0%), paling banyak lesihipopigmentasi sebanyak 32 pasien (78.0%), dan jenis pengobatan yang paling banyak adalah terapi kombinasi antijamuroral dan antijamur topikal 26 pasien (63.4%) dan lebih banyak terjadi pada musim kemarau sebanyak 24 pasien (58.5%).Kesimpulan: Gambaran Karakteristik Pitiriasis versikolordi Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr. H. Abdul MoeloekBandar Lampung Tahun 2015 terbanyak adalah usia 18-41 tahun, jenis kelamin laki-laki, kelompok pelajar/mahasiswa,lokasi lesi di badan, warna lesi hipopigmentasi, dan jenis pengobatan kombinasi.
KORELASI ANTARA DERAJAT PARASITEMIA DENGAN ANEMIA PADA PENDERITA YANG TERINFEKSI MALARIA DI PUSKESMAS HANURA KABUPATEN PESAWARAN Zulfian Zulfian
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.639 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i4.2041

Abstract

Latar Belakang: Malaria merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh Plasmodium yang menyerang eritrosit. Padamalaria, derajat anemia yang terjadi tidak sesuai dengan rasio jumlah sel yang terinfeksi. Penghancuran eritrosit padainfeksi malaria disebabkan lisisnya eritrosit akibat infeksi langsung dan peningkatan penghancuran eritrosit yangmengandung parasit. Namun mekanisme tersebut tidak dapat menjelaskan terjadinya anemia berat. Perbedaan hasildidapatkan pada beberapa penelitian yang dilakukan di berbagai wilayah. Tujuan: untuk mengetahui korelasi antara derajatparasitemia dengan anemia pada penderita yang terinfeksi malaria.Metode Penelitian: Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan membuat sediaanapus darah tebal dan tipis untuk menghitung derajat parasitemia dengan metode kuantitatif sedangkan derajat anemia darinilai hemoglobin dengan jumlah sampel 40 pasien. Analisis data dengan uji Spearman dimana nilai p<0,05 dianggapbermakna.Hasil: Rerata indeks parasit pada parasitemia ringan 485,8 parasit/μl darah, sedang 4694 parasit/μl dan berat16810 parasit/μl sedangkan rerata nilai hemoglobin pada anemia ringan 11,66 g/dl, sedang 8,72 g/dl dan berat 5,25 g/dl.Hasil uji Spearman antara parasitemia dengan nilai hemoglobin menunjukkan korelasi negatif (p=0,004; r=-0,45).Kesimpulan: Semakin berat derajat parasitemia maka nilai hemoglobin semakinmenurun sehingga anemia yangterjadi akan semakin berat.
HUBUNGAN JUMLAH CD4+ DENGAN PENURUNAN HEMOGLOBIN PADA PASIEN TERINFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)/ACQUIRED IMMUNEDEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI RSUDDr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 Firhat Esfandiari
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.488 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i4.2037

Abstract

Latar belakang : Acquired Immunedeficiency Syndrome (AIDS) adalah suatu kumpulan gejala penyakit kerusakansistem kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan ditandai denganimunosupresi berat yang dapat menyebabkan komplikasi terjadinya anemia, yang ditandai dengan penurunaan jumlahCD4+. Sel limfosit CD4+ merupakan target utama pada infeksi HIV dimana sel ini berfungsi sentral dalam sistem imun tubuh.Pada mulanya sistem imun dapat mengendalikan infeksi HIV, semakin lama terinfeksi HIV akan menimbulkan penurunanjumlah sel limfosit CD4+ <200 sel/mm3, terganggunya homeostasis dan fungsi sel-sel lainnya dalam sistem imun tersebut.Tujuan : Mengetahui hubungan penurunan jumlah CD4+ dengan penurunan hemoglobin pada pasien terinfeksiHIV/AIS di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2014.Metode : Jumlah kadar CD4+ dan kadar hemoglobin didapatkan dari rekam medik pasien yang datang ke KlinikVCT Kanca Sehati RSUAM dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jenis penelitian ini adalah survey analitik denganrancangan cross-sectional study.Hasil : dari 60 responden didapatkan rerata hb pada pasien terinfeksi HIV/AIDS dengan CD4+ kurang dari 50sel/mm rerata Hb 6,7 gr/dL (11,7%), CD4+ 50-99 sel/mm rerata Hb 7,1 gr/dL (40%) dan CD4+ 100-200 sel/mm rerata Hb 9,4gr/dL (48,3%). Dengan pria mendominasi sebanyak 32 (53,3%). Rentan usia terbanyak 20-30 tahun sebanyak 27 (45%).Kesimpulan : Terdapat korelasi positif antara penurunan jumlah CD4+ dengan penuruunan kadar Hb. Semakinrendah CD4+ maka terjadinya penurunan Hb semakin besar.
HUBUNGAN GAMBARAN FOTO TORAKS PASIEN TUBERKULOSIS PARU ANAK DENGAN UJI TUBERKULIN DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG Alfi Wahyudi
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.524 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i4.2033

Abstract

Latar belakang : Di Indonesia, tuberkulosis masih merupakan masalah yang menonjol. Bahkan secara global,Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai penyumbang kasus terbanyak di dunia, Berbeda dengan TB dewasadiagnosis pada anak sulit ditegakkan. Pemeriksaan penunjang utama untuk membantu menegakkan diagnosis TB padaanak adalah dengan melakukan uji tuberkulin/mantoux test dan pemeriksaan foto toraks.Tujuan : Mengetahui hubungan antara gambaran foto toraks pasien tuberkulosis paru anak dengan uji tuberkulin diRSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.Metodologi :Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan analitik tipe cross sectional. Jumlah sampel42 orang dan diambil dengan total sampling. Data penelitian diperoleh dari rekam medik. Analisis data dilakukan dengan ujiChi square.Hasil : Hasilolah data dari 42 pasien TB anaktahun 2015 di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung, denganmenggunakan chi-square diperoleh angka signifikan p = 0,209 (p> 0,05)Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan gambaran foto toraks dengan uji tuberkulin di RSUD Dr.H. Abdul MoeloekBandar Lampung
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN LAPTOP DENGAN TIMBULNYA KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA MAHASISWA/I FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM UNIVERSITAS MALAHAYATI Helmi Muchtar; Nita Sahara
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.854 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i4.2038

Abstract

Penggunaan komputer di Indonesia meningkat drastis dari tahun ke tahun dan kini yang lebih diminati oleh wargaIndonesia adalah laptop. Kehadiran laptop selain memberikan dampak positif juga dapat memberikan dampak negatifapabila digunakan secara berlebihan. Terkait dengan penggunaan komputer atau laptop, keluhan yang paling seringmuncul ialah Computer Vision Syndrome (CVS).Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui mengetahui hubungan waktu penggunaan laptop dengan timbulnyakeluhan Computer Vision Syndrome (CVS) pada mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati.Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian observasional analitik. Jumlah sampel penelitiansebanyak 306 responden. Data diperoleh menggunakan lembar kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi square.Hasil penelitian menunjukkan 73,9% responden mengalami computer vision syndrome (CVS), 58,2% respondenmenggunakan laptop dengan lama penggunaan 2-4 jam, lalu keluhan computer vision syndrome (CVS) yang paling banyakdikeluhkan adalah mata kering (94,2%) dan mata lelah (93,8%). Diperoleh nilai P-value = 0,001 sehingga disimpulkan adahubungan yang signifikan antara lama pemakaian laptop dengan terjadinya keluhan computer vision syndrome (CVS) padamahasiswa/i Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati.
PERBEDAAN LUAS GERAK SENDI PADA SENDI LUTUT PENDERITA OSTEOARTRITIS PRIMER SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN LATIHAN GERAK SENDI AKTIF DAN PASIF DI RS URIP SUMOHARJO BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Aswedi Putra; Zulhafis Mandala
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.903 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i4.2034

Abstract

Latar Belakang : Pada usia lanjut rentan terhadap penyakit sendi, lebih dari 100 jenis penyakit sendi yang dikenal,osteoartritis (OA) merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan. Hilangnya mobilitas sendi pada osteoartritisakan memaksa sendi untuk bekerja pada keadaan yang secara biomekanis tidak menguntungkan yang nantinya akanmenyebabkan kelelahan dan meningkatkan stress mekanis. Salah satu metode yang paling banyak digunakan untukmeningkatkan pergerakan sendi adalah dengan latihan peregangan dan latihan gerak sendi baik secara aktif maupun pasif.Tujuan Penelitian : Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan luas gerak sendi padasendi lutut penderita osteoartritis primer sebelum dan setelah pemberian latihan gerak sendi aktif dan pasif di Rumah SakitUrip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun 2015.Metode Penelitian : Jenis penelitian yang di gunakan metode kuasi eksperimental dengan pendekatan pre andpost test. Teknik pengumpulan sampel dalam peneltian ini adalah total sampling dengan sampel berjumlah 30. Penelitiandilakukan pada bulan Maret-Mei 2015. Analisis data menggunakan uji T-Paired dengan SPSS versi 22.Hasil Penelitian : Pada sampel yang berjumlah 30 luas gerak sendi pada sendi lutut penderita osteoartritis primersebelum pemberian latihan gerak sendi aktif dan pasif adalah 103,70o sedangkan setelah pemberian latihan gerak sendiaktif dan pasif adalah 114,23o. Uji statistik didapatkan terdapat perbedaan luas gerak sendi pada sendi lutut penderitaosteoartritis primer sebelum dan setelah pemberian latihan gerak sendi aktif dan pasif.Simpulan : Terdapat perbedaan bermakna antara luas gerak sendi pada sendi lutut penderita osteoartritis primersebelum dan setelah pemberian latihan gerak sendi aktif dan pasif di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Tahun2015.
HUBUNGAN FREKUENSI OLAHRAGA DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT NATAR MEDIKA PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016 Ringgo Alfarisi
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.154 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i4.2039

Abstract

Latar Belakang : Pengelolaan diabetes mellitus bertujuan untuk mempertahankan kadar gula darah dalam rentangnormal. Aktivitas olahraga ringan sangat bermanfaat untuk menghambat proses degeneratif atau proses penuaan.Berdasarkan RISKESDAS tahun 2013 menunjukkan prevalensi rerata nasional diabetes melitus sebesar 2,1% denganprevalensi di Provinsi Lampung sebanyak 0,8%.Tujuan : Mengetahui hubungan frekuensi olahraga dengan kadar gula darah puasa pada pasien Diabetes Mellitustipe II Di Rumah Sakit Natar Medika Provinsi Lampung Tahun 2016.Metode : Desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sample penelitian ini sebanyak 75sampel sesuai kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, tempat penelitian di Rumah SakitNatar Medika Provinsi Lampung sejak bulan Januari - Maret Tahun 2016.Hasil : Hasil penelitian diketahui pasien DM tipe II yang melakukan olahraga rutin (senam 4x/bulan) dengan guladarah puasa (GDP)<140 mg/dl sebanyak 35 orang (46,67%), pasien DM tipe II yang melakukan olahraga rutin (senam4x/bulan) dengan gula darah puasa (GDP)≥140 mg/dl sebanyak 21 orang (28,0%), pasien DM tipe II yang melakukanolahraga tidak rutin (senam <4x/bulan) dengan gula darah puasa (GDP)<140 mg/dl sebanyak 1 orang (1,33%), dan pasienDM tipe II yang melakukan olahraga tidak rutin (senam <4x/bulan) dengan gula darah puasa (GDP)≥140 mg/dl sebanyak 18orang (24,00%).Pada uji chi-square didapatkan p-value = 0,000, OR= 30,0 dan CI= 3,729-241,357Kesimpulan : Ada hubungan bermakna antara frekuensi olahraga dengan kadar gula darah puasa pasien DM tipeII. Dari nilai OR dapat dikatakan bahwa pasien dengan DM tipe II yang melakukan olahraga rutin (senam 4x/bulan) dapatmemiliki faktor risiko lebih rendah untuk mengalami peningkatan gula darah puasa (≥140 mg/dl) dibandingkan yang tidakmelakukan olahraga rutin (senam 4x/bulan).
HUBUNGAN KEBERADAAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK DAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI DESA SUKAJAYA LEMPASING KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 Dessy Hermawan
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.781 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i4.2035

Abstract

Latar Belakang : Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena angka morbiditas danmortalitasnya yang masih tinggi.Penyakit malaria disebabkan oleh parasit sporozoa Plasmodium yang ditularkan melaluigigitan nyamuk anopheles betina infektif.Terdapat banyak tempat perindukan nyamuk di Desa Sukajaya Lempasing salahsatunya adanya genangan air di selokan/parit yang air nya tidak dapat mengalir karena kurangnya perawatan darimasyarakat sehingga menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.Tujuan Penelitian : Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keberadaan tempat perindukannyamuk dan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kejadian malaria di Desa Sukajaya Lempasing wilayah kerjaPuskesmas Hanura Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung tahun 2015.Metode Penelitian :Jenis penelitian ini berupa survey analitik. Pengumpulan data penelitian dilakukanmenggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden dengantekhnik pengambilan sampling dengan metode simple random sampling. Data sekunder didapat dari data pasien dengangejala klinis malaria di Puskesmas hanura.Data primer hasil wawancara dengan kuesioner dan observasi tempatperindukannyamuk.Hasil :Dari 60 responden ditemukan kejadian malaria sebanyak 41 (68.3%), jenis kelamin di dominasi laki-laki 39(65.0%), tingkat pendidikan SD 35 (58,3%), pekerjaan sebagai nelayan 19 (31.7%), responden yang dekat dengan tempatperindukan nyamuk sebanyak 53 (88.3%), tingkat pengetahuan kurang tentang malaria 43 (71.7%). Kondisi ekosistemlingkungan yang kurang baik sehingga mendukung untuk perkembangbiakan nyamuk anopheles di sekitar rumah.Chi-Square didapatkanp value < α (0.05), untuk tempat perindukan nyamuk ρ value = 0.028 dan tingkat pengetahuanmasyarakat ρ value = 0.001.Kesimpulan :Terdapat hubungan yang bermakna antara tempat perindukan nyamuk dan tingkat pengetahuanmasyarakat terhadap kejadian malaria.
PENGARUH MEROKOK TERHADAP VISKOSITAS DARAH MELALUI PEMERIKSAAN HEMATOKRIT PADA MAHASISWA PEROKOK ANGKATAN 2011 UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG Upik Pebriyani
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.516 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i4.2040

Abstract

Latar Belakang : Kebiasaan merokok bukan saja merugikan bagi perokok tapi juga bagi sekitarnya. Merokokmenggangu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita hindari. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok,baik secara langsung maupun tidak langsung. Perokok biasanya memiliki hematokrit yang tinggi dibandingkan yang bukanperokok. Fakta menyatakan bahwa perokok bernapas pada 250 ml CO dari setiap bungkus rokok. Hematokrit yang lebihbanyak mengakibatkan kekentalan lebih besarTujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah merokok dapat mempengaruhi viskositas darah melaluipemeriksaan Hematokrit pada mahasiswa perokok angkatan 2011 Universitas Malahayati Bandar Lampung.Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik. Rancangan penelitian menggunakan crosssectional dengan populasi adalah mahasiswa perokok dengan usia 18-25 tahun di Universitas Malahayati Bandar Lampungsebanyak 30 orang perokok dan 30 orang bukan perokok. Sampel penelitian ini sebanyak 60 orang. Alat ukur stres yangdigunakan yaitu Kuesioner. Hematokrit diambil dari pemeriksaan laboratorium. Analisa bivariat menggunakan Uji ChiSquare.Hasil : Hasil penelitian diketahui bahwa dari 60 responden sebanyak 80% mempunyai kadar hematokrit normal dan20% memiliki kadar hematokrit yang tinggi. Dari hasil analisa bivariat p-value = 0,024 dan Odds Ratio (OR) = 7,0.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh merokok terhadap viskositas darah melaluipemeriksaan hematokrit pada Mahasiswa perokok Angkatan 2011 Universitas Malahayati Bandar Lampung.Kesimpulan : Diketahui distribusi frekuensi sebagian besar memiliki kadar hematokrit normal (40 - 48 %), yaitusebanyak 48 orang (80%). Sedangkan sebagian kecil memiliki kadar hematokrit tinggi (> 48%), yaitu sebanyak 12 orang(20%).

Page 1 of 1 | Total Record : 9